Jika generasi dulu berkecenderungan campur bahasa dengan bahasa daerah, lain halnya dengan generasi Z yang campur bahasa dengan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, hal ini terjadi karena masifnya penggunaan sosial media. Ya, pengguna sosial media memang seringkali menggunakan bahasa campuran dalam melakukan aktivitasnya, selain bahasa aplikasi yang digunakan juga sebagain besar "default" menggunakan bahasa inggris, banyaknya konten berbahasa inggris juga semakin menambah pengaruh generasi Z untuk menggunakan bahasa inggris, atau setidaknya mencampurkannya.
Beberapa kata bahasa inggris yang digunakan dalam percakapan atau interaksi di sosial media antara lain seperti Voice Note, download, capture, live, streaming, POV atau Point of View, FYI atau Four Your Information atau bahkan bahasa aplikasi seperti FYP atau four your page, mendominasi penggunaan aplikasi seperti tiktok dan WhatsApp.
Selain berinteraksi dengan bahasa campur saat menggunakan sosial media, generasi Z juga sering sekali menggunakan bahasa campur saat berbicang atau mengobrol langsung baik dalam diskusi formal ataupun informal.
Ingin Terlihat Keren
Fenomena penggunaan bahasa Inggris yang dicampur dengan menggunakan bahasa indonesia, salah satu motivasinya adalah ingin terlihat lebih keren diantara teman-temannya, selain itu kebiasaan yang didapatkan saat bekerja di kantor atau sekolah terkadang terbawa keluar, tidak sedikit kantor-kantor di Jakarta khususnya yang pekerjanya banyak pekerja asing, sehingga karena terlalu sering berkomunikasi menggunakan bahasa asing maka terbawa keluar kantor.
Campur Bahasa
Campur bahasa adalah fenomena linguistik di mana seseorang atau komunitas menggunakan lebih dari satu bahasa atau campuran kata-kata dari berbagai bahasa dalam percakapan sehari-hari. Hal ini sering terjadi di lingkungan di mana orang-orang memiliki akses atau pemahaman terhadap beberapa bahasa.
Campur bahasa dapat terjadi dalam beberapa cara:
Kode Switching, Ini terjadi ketika seseorang beralih secara lancar antara dua bahasa atau lebih dalam satu percakapan. Misalnya, seseorang bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk sebagian besar kalimat dan kemudian menyelipkan beberapa kata atau frasa dalam bahasa Inggris.
Pinjaman Kata, Ini terjadi ketika kata atau frasa dari satu bahasa dipinjam dan digunakan dalam konteks bahasa lain. Contohnya, dalam percakapan bahasa Indonesia, seseorang mungkin menggunakan kata "computer" (komputer) dari bahasa Inggris.
Campuran Struktural, Ini adalah penggunaan kata atau frasa yang merupakan campuran dari dua bahasa, menciptakan kata-kata baru yang menggabungkan unsur-unsur dari berbagai bahasa. Contohnya adalah penggunaan kata "handphone" dalam bahasa Indonesia, yang menggabungkan kata "hand" dari bahasa Inggris dengan "phone" yang berasal dari bahasa Inggris juga.
Campur bahasa bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk keinginan untuk menyampaikan makna yang lebih tepat atau hanya karena kebiasaan komunitas atau lingkungan tempat seseorang tinggal. Ini adalah bagian dari dinamika sosiolinguistik di mana bahasa berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan komunikasi dalam konteks yang berbeda.