Kemampuan berbahasa selama ini dipahami ada 4 buah yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Namun, akhir-akhir ini ada kemampuan berbahasa dasar baru yang diperkenalkan yaitu memirsa. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, memirsa memiliki beberapa arti yaitu Tonton, Menonton, Melihat, Memandang, Menatap, Menyaksikan.
Kemampuan Baru
Penyederhanaan kurikulum tahun 2013 yang sering juga disebut sebagai pembelajaran dengan paradigma baru memang menuntut siswa memiliki kemampuan baru dalam berbahasa, hal ini muncul menurut saya akibat dari model pembelajaran yang baru pula, salah satunya adalah pembelajaran daring. Pembelajaran daring yang dipicu adanya pendemi Covid-19 memang menuntut siswa untuk bisa menonton, memahami, mendengarkan dan kemampuan lainnya dalam melihat sebuah media video, media multimedia dan media visual lainnya, yang selanjutnya kemampuan inilah yang disebut sebagai memirsa.
Kurikulum IB (International Bacalaurate) menyebut memirsa dengan istilah viewing skill yaitu “Proses aktif memperhatikan dan memahami media visual, seperti televisi, gambar iklan, film, diagram, simbol, foto, video, drama, gambar, patung, dan lukisan.”
Mengajarkan Memirsa Di Kelas
Ada beberapa strategi yang dapat dijadikan cara untuk mengajarkan memirsa dikelas, salah satunya seperti yang diungkap Apri Damai Sagita Krissandi, Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu Guru dapat menggunakan strategi 3C (Colour, Camera, Character) dan 3S (Story, Setting, Sound) untuk membantu siswa mendiskusikan dan menganalisis semua elemen teks film.
Cerita, Latar, Suara, Warna, Karakter, dan Kamera adalah judul sederhana dengan pertanyaan diskusi yang dapat digunakan guru sebagai cara mudah untuk menjelajahi film apa pun. Berikut adalah beberapa pertanyaan diskusi: Apa warna yang membuat Anda tersentuh? Menurut Anda mengapa warna tertentu digunakan? Menurut Anda, suasana apa yang diciptakan oleh warna-warna itu? Jenis shoot apa yang telah digunakan?
Kemampuan memirsa bukan hanya kemampuan menonton saja, tetapi juga harus dapat "menceritakan ulang" apa yang sudah dilihatnya apakah dalam bentuk bicara atau ucapan ataupun tulisan. Inilah yang membedakan memirsa dengan istilah menonton atau melihat saja.