Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPB UIN Jakarta) mengadakan sosialisasi mengenai Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) secara daring, Senin (07/08/2023). Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu implementasi kerja sama yang sudah ditandatangani antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten-Badan Bahasa Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti).
Dilansir dari laman UIN Jakarta, KKLP Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Balai Bahasa Provinsi Banten, Eminah, mengungkapkan sosialasi digelar untuk mengenalkan pelaksanaan UKBI kepada peserta yang akan mengikuti ujian tersebut. Hal ini karena masih ada peserta yang belum familiar mengenai perangkat-perangkat UKBI, sehingga masih banyak peserta melakukan kesalahan yang berdampak pada nilai skor ujian mereka.
“Beberapa peserta UKBI meminta ulang pelaksanaan tes bahasa ini karena mereka tidak mengerti seperti apa jalan kerjanya, sehingga sosialisasi ini dapat dijadikan sebagai latihan untuk meminimalkan kesalahan peserta UKBI pada saat ujian sesungguhnya berlangsung,” tutur Ermina.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Asep Juanda S.Ag., M.Hum. menambahkan pentingnya uji kemampuan bahasa Indonesia bagi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kualitas dan kemampuan bangsa Indonesia dalam menggunakan bahasa nasional mereka sendiri.
“Perlu adanya instrumen untuk mengetahui tingkat atau sejauh mana bahasa Indonesia yang kita kuasai, karena bahasa Indonesia ini terdiri dari beberapa kemahiran baik itu mendengarkan, menulis, kemudian respons kaidah,” ucapnya.
Asep Juanda menambahkan, jika melihat perkembangan Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa dinamis, dimana banyak mengalami perubahan ejaan dimulai dari Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan hingga yang saat ini digunakan adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Serta perkembangan kosa kata bahasa Indonesia yang sudah mengalami banyak perubahan dari adanya serapan dari bahasa asing dan bahasa gaul. Asep Juanda menilai bahwa UKBI ini sangat penting untuk dilaksanakan.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan Din Wahid, M.A., Ph.D menyambut hangat sosialisasi ini, karena dinilai dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam menyusun karya tulis ilmiah. Menurutnya, pengalamannya sebagian mahasiswa masih belum mengikuti standar kalimat bahasa Indonesia dalam penyusunan tugas akhir mereka.
“Sebagaimana pengalaman saya sebagai dosen pembimbing, mahasiswa kita itu masih kurang untuk menuliskan kalimat sesuai dengan standar Bahasa Indonesia, masih belum lengkap subjek dan predikatnya, makanya ketika mahasiswa mengikuti UKBI diharapkan dapat menambah wawasan mereka,” ucapnya.