Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam rangka mencapai target-target pendidikan termasuk untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul.
"Visi Indonesia Emas pada 2045 memerlukan transformasi sosial melalui terciptanya manusia Indonesia yang unggul, di mana pendidikan memainkan peran utama," kata Plt. Direktur SMA Kemendikbudristek Winner Jihad Akbar, dilansir dari laman Antara News, Ahad (17/9).
Jihad menuturkan penciptaan manusia yang unggul merupakan salah satu bagian dari Visi Indonesia Emas 2045 dengan sektor pendidikan berperan utama untuk mewujudkannya.
Di sisi lain, ia mengatakan dalam mencapai target tersebut diperlukan adanya perubahan pendidikan yang signifikan yaitu salah satunya dengan adanya Perencanaan Berbasis Data (PBD).
PBD ini diperlukan untuk menetapkan tujuan yang konkret, mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda di setiap daerah, dan mengalokasikan anggaran secara efisien.
"Dengan data yang kuat, kita dapat merancang solusi yang tepat dan mencapai perubahan yang lebih signifikan dalam pendidikan Indonesia," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jihad menekankan diperlukan adanya kolaborasi antara dinas pendidikan, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga lainnya seperti Kemendagri, Kementerian Keuangan, Bappenas, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan BAPPEDA.
Kolaborasi harus dilakukan agar pemerintah dapat mengidentifikasi masalah pendidikan yang tepat dan mengalokasi anggaran yang efisien.
Tak hanya itu, Jihad turut menegaskan pentingnya indeks SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan koordinasi dengan pengawas sekolah serta berbagai pihak lainnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Perbaikan pendidikan juga dapat melibatkan peubahan mindset, perilaku, dan kegiatan yang menyasar akar masalah di sekolah yang semua ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Seiring dengan hal tersebut, saat ini berbagai lembaga terkait sedang berupaya dan bekerjasama dengan baik demi peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan bisa dirasakan oleh masyarakat.
Sebagai contoh, Kemendagri, misalnya, memberikan dukungan dalam mengintegrasikan Rapor Pendidikan dengan penguatan regulasi, serta penegasan untuk melakukan evaluasi dan penggunaan data yang paling mutakhir.
(Foto/Gambar: Kantor Kemendikbudristek/kemdikbud.go.id)