Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, baru-baru ini membuat gebrakan di dunia pendidikan Indonesia.
Menteri Pendidikan mengungkapkan fakta yang cukup menggemparkan terkait dampak trauma pada siswa di sekolah.
Melalui pernyataan resmi yang disampaikannya melalui Permendikbud Ristek Nomor 46 Tahun 2023, Menteri Pendidikan menyatakan bahwa tindakan segera diperlukan untuk melindungi siswa dari pengalaman traumatik yang dapat mengganggu proses belajar.
Beliau menyoroti bahwa krisis atau tekanan besar dalam kehidupan anak-anak dapat menyebabkan trauma yang berdampak signifikan pada pembelajaran, perilaku, dan interaksi mereka di lingkungan sekolah.
"Anak-anak sekolah harus bisa dipastikan tidak merasa terancam dan takut, karena kalau mereka terasa terancam dan takut maka tidak akan terjadi pembelajaran," ujar Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim dilansir dari laman Kabar Inspirasi Jabar.
Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, menekankan pentingnya memastikan bahwa siswa merasa aman dan tidak takut, karena perasaan tersebut dapat menghambat proses pembelajaran.
Menurut penelitian terbaru, banyak siswa mengalami kesulitan belajar karena merasa takut atau mengalami trauma, sehingga mereka membutuhkan perhatian khusus dari para guru.
Makarim juga mengingatkan para guru tentang pentingnya memahami makna sebenarnya dari trauma dan bagaimana mendampingi siswa yang mengalami hal tersebut di lingkungan sekolah.
Untuk mengatasi masalah ini, Menteri Pendidikan memberikan instruksi kepada seluruh daerah dan sekolah di Indonesia untuk membentuk tim yang fokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan.
Instruksi ini sangat tegas: tingkat kekerasan, intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan di sekolah harus diturunkan, karena menjadi prioritas utama.
Makarim juga menekankan bahwa proses belajar tidak akan efektif jika siswa merasa terancam atau takut. Oleh karena itu, semua pihak di sekolah diharapkan turut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Sebagai hasil dari instruksi tersebut, diharapkan sekolah-sekolah dapat bekerja sama dalam membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan. Dengan langkah ini, diharapkan rasa takut di kalangan siswa dapat diminimalkan dan konsentrasi belajar dapat meningkat.
Menteri Pendidikan berharap bahwa dengan langkah-langkah positif ini, dapat diciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan mendukung pertumbuhan siswa Indonesia secara menyeluruh.
Semua pihak diundang untuk bersatu demi mewujudkan visi pendidikan yang aman, menyenangkan, dan menginspirasi bagi generasi mendatang. Terima kasih atas perhatiannya, teman-teman.
(Foto/Gambar: Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan Indonesia/KabarDaily)