Nadiem Makarim: Pendidik Kini Bisa Mengakses Platform Rapor Pendidikan
Oleh Administrator | Jum'at, 12 Mei 2023 06:34 WIB | 333 Views
Nadiem Makarim: Pendidik Kini Bisa Mengakses Platform Rapor Pendidikan

Platform Rapor Pendidikan adalah Aplikasi Berbasis Web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan serta data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan dari Rapor mutu yang sudah ada sebelumnya. (kemendikbud.go.id)

Platform Rapor Pendidikan terus disempurnakan. Pada versi terbaru, yakni 2.0, akses platform Rapor Pendidikan diperluas ke pendidik.

 

Dilansir dari jawapos.com, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, perluasan tersebut memungkinkan gotong royong antara kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator dalam merencanakan pembenahan. Dengan begitu, pembenahan tidak hanya ada di tangan kepala satuan pendidikan, tapi tanggung jawab seluruh warga satuan pendidikan.

 

Rapor Pendidikan itu berisi hasil asesmen nasional (AN) yang dilakukan Kemendikbudristek. Ada sejumlah aspek yang diukur yakni, kualitas hasil belajar literasi, numerasi, karakter, serta kualitas lingkungan belajar di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

 

Melalui platform Rapor Pendidikan, hasil AN disampaikan sebagai umpan balik dan dasar melakukan perencanaan berbasis data untuk satuan pendidikan dalam proses pembenahan dan peningkatan kualitas belajar.

 

”Kini kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator sekolah dapat mengambil peran dalam memahami kondisi satuan pendidikan masing-masing dan menentukan prioritas pembenahan bersama,” ungkapnya dalam perilisan Rapor Pendidikan versi 2.0 secara daring kemarin (10/5).

 

Lebih lanjut, Nadiem menyampaikan, sejak dirilis pada 2022, platform Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 284 ribu satuan pendidikan melakukan refleksi dan pembenahan dengan perencanaan berbasis data yang ada di platform.

 

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menambahkan, platform Rapor Pendidikan versi 2.0 yang baru dirilis dapat dimanfaatkan seluruh satuan pendidikan. Mulai PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi.


Baca atau Download PDF

Dunia Pendidikan Lainnya
Pendidikan Sebagai Fondasi Kunci Menuju Masa Depan Gemilang Indonesia Emas 2045
Kamis, 21 Maret 2024 13:58 WIB
Pendidikan Sebagai Fondasi Kunci Menuju Masa Depan Gemilang Indonesia Emas 2045
Visi Indonesia Emas 2045 yang telah diumumkan oleh pemerintah menegaskan tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, menandai 100 tahun kemerdekaan. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, peningkatan sistem pendidikan menjadi salah satu elemen kunci yang harus mendapat perhatian serius. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi esensial dalam mencapai tujuan ini.
Beasiswa SEVIMA 2024 Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!
Kamis, 07 Maret 2024 14:09 WIB
Beasiswa SEVIMA 2024 Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!
Anda tertarik untuk mengejar gelar S-1 atau S-2 di bidang teknologi informasi (TI) serta berperan dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia? SEVIMA, perusahaan konsultan IT terkemuka di Indonesia, kembali membuka peluang melalui program beasiswa SEMESTA 2024 batch-6.
Kritik Terhadap Kurikulum Merdeka: Mengapa Belum Layak Menjadi Kurikulum Nasional?
Selasa, 05 Maret 2024 10:07 WIB
Kritik Terhadap Kurikulum Merdeka: Mengapa Belum Layak Menjadi Kurikulum Nasional?
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar anak. Namun, upaya untuk menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional (Kurnas) menuai pro dan kontra di masyarakat.
Kemendikbud: Bullying Merupakan Salah Satu Kesalahan Besar dalam Dunia Pendidikan Indonesia
Kamis, 29 Februari 2024 15:04 WIB
Kemendikbud: Bullying Merupakan Salah Satu Kesalahan Besar dalam Dunia Pendidikan Indonesia
Taufiq Damardjati, Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), menyatakan bahwa kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah dianggap sebagai salah satu dari 3 kesalahan besar yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia.