Maju dan tidaknya sebuah negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang ada. Jika sumber daya manusianya mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik, bisa dipastikan negaranya akan makmur dan sejahtera, dan hal itu tentu akan terjadi bila sumber daya manusianya berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan dari proses pendidikan yang baik dan berkualitas pula. Pendidikan yang berkulitas ditandai dengan adanya sistem pendidikan yang baik, guru yang kompeten dan juga fasilitas yang mendukung. Dalam proses pendidikan yang baik, fasilitas menjadi sangat penting disamping kemampuan guru dalam mengajar, salah satu fasilitas yang menunjang dalam proses pembelajaran itu adalah media pembelajaran.
Salah satu fungsi dasar dari sebuah media pembelajaran menurut Sanjaya (2012, hlm.75) bahwa media pembelajaran digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan kata lain, salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas siswa dalam belajar adalah dengan bantuan media pembelajaran. Penyampaian materi yang dilakukan seorang guru dengan hanya menggunakan bahasa verbal membuat siswa sulit untuk memahami materi pelajaran dengan maksimal. Adapun pernyataan menurut Dale (Sanjaya, 2012, hlm.69) pengetahuan akan semakian abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Oleh karena itu, media pembelajaran saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan dalam sebuah proses belajar mengajar. Namun, nyatanya tidak semua guru mampu memanfaatkan media pembelajaran ini dengan maksimal, bahkan ada juga guru yang tidak menggunakan media pembelajaran dan hanya menerangkan secara lisan materi dan ini akan menyebabkan turunnya kualitas pembelajaran dan berujung pada menurunnya kualitas pendidikan.
Ketidakmaksimalan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan media pembelajaran juga mengikuti perkembangan, sebagai contohnya adalah diera tahun 90-an perangkat seperti projector, video animasi atau produk teknologi lainnya belum lumrah untuk digunakan, namun sekarang berbagai produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran semakin banyak. Efek positif dari ini semua adalah media pembelajaran semakin inovatif dan disukai oleh peserta didik, namun guru harus mengeluarkan tenaga lebih untuk belajar dan terus belajar terhadap perkembangan media pembelajaran yang berbasis teknologi. Kedua, ada ketakutan dari guru itu sendiri untuk menggunakan media pembelajaran khususnya yang berbasis teknologi, seperti takut terkena aliran listrik saat menggunakan media pembelajaran yang menggunakan elektronik atau takut sistem menjadi error ketika menggunakan media pembelajaran yang menggunakan perangkat lunak (software). Ketiga, adanya minat yang kurang dari guru untuk menggunakan media pembelajaran, hal ini terjadi karena tidak menguasai cara bagaimana menggunakan media pembelajaran diakibatkan karena minimnya informasi tentang media pembelajaran tersebut, selain itu banyak juga guru yang mengerjakan pekerjaan seperti membuat RPP atau bahkan terbelenggu oleh tanggung jawab administratif lain selain mengajar khususnya untuk sekolah yang kekurangan tenaga administrasi.
Oleh karena itu, diperlukan solusi agar beberapa permasalahan tadi bisa direduksi atau dihilangkan sama sekali. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara berkala kepada guru tentang bagaimana menggunakan media pembelajaran, terapi menghilangkan rasa takut menggunakan media pembelajaran yang berbasis elektronik. Selain itu produsen pembuat media pembelajaran seperti alat peraga ataupun yang lainnya dapat dilengkapi dengan panduan penggunaan (manual book) yang mudah dipahami oleh guru. Solusi lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya media pembelajaran dengan menerapkan sistem reward and punishment. Guru yang mampu menggunakan media pembelajaran dengan maksimal akan mendapatkan penghargaan dan sebaliknya bila tidak akan mendapatkan peringatan. Dengan demikian, pembelajaran akan semakin efektif karena guru semakin bersemangat untuk menggunakan media pembelajaran dan peserta didikpun akan semakin senang untuk belajar.
Sukses tidaknya materi pembelajaran tersampaikan kepada peserta didik sangat dipengaruhi oleh kualitas mengajar seorang guru. Guru yang baik dan berkualitas adalah guru yang tidak hanya mempunyai kemampuan verbal dalam menyampaikan materi tetapi mampu mampu memanfaatkan segala sumberdaya di sekitar yang ada untuk lebih membuat peserta didik lebih paham materi yang disampaikan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Peran aktif guru sebagai pendidik, pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan serta stakeholder lainnya harus mampu bersinergi untuk meningkatkan minat guru dalam menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu cara untuk menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, dengan demikian terwujudlah pendidikan yang unggul untuk kemajuan bangsa dan negara.