Moment Memperkenalkan Makanan Tradisional di Kegiatan Pengenalan Kampus

Moment Memperkenalkan Makanan Tradisional di Kegiatan Pengenalan Kampus

Oleh | Kamis, 19 Juli 2018 10:42 WIB | 5.772 Views

Kegiatan pengenalan kampus seperti sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan akademik dalam sebuah perguruan tinggi, bentuknya bisa bermacam-macam, namun umumnya tidak sedikit yang mengharuskan mahasiswa baru mencari makanan-makanan dengan nama aneh di kegiatan ospek. Bentuk kegiatan seperti ini sebenarnya sepengetahuan saya telah direkomendasikan untuk tidak dilakukan, namun mungkin ada alasan tertentu sehingga masih banyak kampus yang melakukannya.

Buat saya pribadi yang pernah mengalami mengumpulkan berbagai jenis makanan dan dimasukan kedalam sarung dan dibawa ke kampus pagi-pagi buta tentu saat ini menjadi pengalaman yang lucu dan sulit dilupakan, saat itu memang terasa berat, namun bila dinikmati akan terasa mengasyikan juga.

Sayangnya, saat itu makanan-makanan yang harus dikumpulkan nyaris semuanya tersedia di Supermarket, makanan-makanan produk modern yang diproduksi pabrik-pabrik makanan skala nasional bahkan internasional. Menurut saya, generasi saat ini justru tantangannya bagaimana mengenalkan makanan-makanan tradisional khas Indonesia, tidak ada salahnya mereka mengumpulkan makanan khas, misal harus membawa opak, kerupuk, ranginang, kue-kue khas Nusantara atau misal makanan berat seperti lontong isi atau bacang yang bisa bertahan seharian, mungkin akan sangat mengasyikan.

Selain tidak mengurangi rasa "khas" Ospek, mengumpulkan makanan tradisional setidaknya membantu produksi makanan rumahan sekaligus memperkenalkan banyak jenis makanan tradisional yang tidak kalah enaknya. Hingga kegiatan pengenalan kampus akan terasa lebih banyak manfaatnya :)


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Edukasi Lainnya
Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
Kamis, 20 Juni 2024 07:23 WIB
Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud adalah salah satu teori yang paling terkenal, akan tetapi juga salah satu teori yang paling kontroversial. Freud percaya kepribadian yang berkembang melalui serangkaian tahapan masa kanak-kanak di mana mencari kesenangan-energi dari id menjadi fokus pada area sensitif seksual tertentu.
Apa itu Merdeka Belajar?
Sabtu, 12 Agustus 2023 01:26 WIB
Apa itu Merdeka Belajar?
Merdeka belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Membangkitkan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Ibu Melalui Rumah Mainan Anak
Minggu, 09 Juli 2023 09:23 WIB
Membangkitkan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Ibu Melalui Rumah Mainan Anak
Punahnya 11 bahasa daerah di Indonesia pada beberapa tahun terakhir seperti di ungkap Badan Bahasa pada tahun 2016 lalu menandakan betapa terseok-seongnya Bahasa daerah bersaing dengan banyak Bahasa yang hadir di Indonesia khususnya, kepunahan ini ibarat seleksi alam yang terjadi pada Bahasa
Pentingnya Mendaftarkan HAKI atas Karya Cipta Akademik di Era Digital Saat Ini
Senin, 08 Mei 2023 00:10 WIB
Pentingnya Mendaftarkan HAKI atas Karya Cipta Akademik di Era Digital Saat Ini
Karya cipta atau produk akademik saat ini sudah seharusnya segera didaftarkan paten maupun HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mengingat dalam dunia digital, plagiarisme, duplikasi ide dan gagasan bahkan pencurian ide hingga naskah sering terjadi. Lalu apa pentingnya?