Pendemi memang merubah banyak hal dalam kehidupan, salah satunya adalah Pendidikan di sekolah. Cara belajar, cara mengacar, media pembelajaran dan pendukung lainnya dalam proses kegiatan belajar mengajar juga mengalami perubahan. Pendidikan seolah dipaksa untuk menjadi "digital", walaupun ternyata dalam pelaksanaannya banyak sekali kendala, karena memang kita masih belum paripurna untuk urusan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Setahun sebelum pendemi, saya berkesempatan untuk berkunjung ke salahsatu sekolah di Thailand, berdikusi banyak, salah satu program mereka adalah one student one tab, artinya setiap siswa disekolah dibekali oleh Tablet yang bisa digunakan untuk menyimpan berbagai buku pelajaran digital, mencatat dan banyak hal lain. Tak lama, saya juga mendengar kabar bila Kemendikbud juga akan melakukan hal yang sama.
Ya, lagi-lagi pendidikan saat ini memang berubah. Buku-buku pembelajaran fisik semakin mahal harganya, belum lagi sulitnya untuk distribusi. Dengan bantuan bentuk digital distribusi buku tak membutuhkan waktu berhari-hari, mungkin itungan jam saja.
Sebenarnya digitalisasi sekolah tidak hanya pada ranah siswa menggunakan tab, tapi ada yang juga tidak kalah penting yaitu adanya sistem sekolah yang baik, operator yang mumpuni dan komunikasi digital yang baik antara sekolah dengan stakeholder. Sebagai contoh bagaimana kemudahan orang tua mengakses informasi tentang anaknya, apalagi yang sekolah dengan bentuk boarding atau asrama.
Diskusi dan perdebatan memang terjadi pada topik ini, karena sebagian menganggap bahwa "teknologi" yang dibawa anak akan berdampak negatif bila tidak diawasi. Disinilah pentingnya peran sistem yang baik yang bisa membatasi akses yang memang tidak seharusnya, peran guru dan juga orang tua dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam berteknologi.
Mau tidak mau, digitalisasi sekolah harus dilakukan, bukan mengganti peran guru tentunya, tetapi sebagai media yang menguatkan, bukan melemahkan. Mungkin satu saat puluhan bahkan ratusan Machine Learning dan Artificial Intelegent digunakan disekolah-sekolah yang ada. Banyak hal yang bisa dimudahkan dengan teknologi.
Saat ini mungkin sebagian orang tua adalah generasi yang belum begitu dekat dengan teknologi, atau bahkan menganggap teknologi itu mahal. Tetapi suatu hari, generasi yang lahir dari tahun 2000-an akan sangat lekat dengan teknologi.
Digitalisasi sekolah memang ada impact negatifnya, tapi bila kita bisa memaksimalkan dampak positifnya, saya meyakini bisa membuat pendidikan kita juga lebih baik. Semoga, Aamiin.