7 Sebab Lemahnya Pertumbuhan Startup Teknologi Dari Perguruan Tinggi Non Komputer

7 Sebab Lemahnya Pertumbuhan Startup Teknologi Dari Perguruan Tinggi Non Komputer

Oleh | Senin, 24 Januari 2022 07:31 WIB | 743 Views

Startup teknologi saat ini menjadi trend di dunia pendidikan, apalagi dengan digalakannya program kampus merdeka oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, namun kenapa kampus yang tidak memiliki jurusan komputer cenderung lebih sedikit menghadirkan startup berbasis teknologi? Saya menyimpulkan beberapa hal diantaranya:

  1. Terfokus pada teknologinya, bukan idenya.
    Banyak yang takut untuk membentuk sebuah startup berbasis teknologi karena terlalu fokus pada bagaimana membangun teknologinya, padahal hal demikian bukan menjadi tantangan, justru dengan cara berkolaborasi dengan kampus lainlah menjadi solusinya. Misalnya sebuah kampus fokus di sosial dan budaya, maka ide startup berbasis budaya bisa dikerjasamakan dengan kampus yang berteknologi, atau kampus yang fokus pada pendidikan, maka membangun sebuah edutech tidak harus juga memahami programming, bisa dikerjasamakan dengan pihak lain.
  2. Tidak memiliki kepercayaan diri
    Ketidakpercayaan diri baik secara individu mahasiswa, dosen ataupun ketidakpercayaan diri secara lembaga membuat pertumbuhan startup khususnya yang berbasis teknologi menjadi sedikit, hal ini bisa disolusikan dengan sering mengadakan kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan startup, sehingga tumbuh kepercayaan diri. Selain itu, berkomunitas juga menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kepercayaan diri.
  3. Kurangnya Dosen berpengalaman di Startup
    Sebagai pengampu, dosen memang berperan sangat vital dalam berkembangnya startup di kampus, semakin banyak dosen yang berpengalaman dalam dunia industri khususnya teknologi akan memacu pertumbuhan startup di kampus.
  4. Minimnya transfer knowledge
    Tidak adanya transfer knowledge dari kampus-kampus yang baik dalam pertumbuhan startupnya kepada kampus yang masih belum banyak memiliki startup menyebabkan pemerataan pengetahuan tentang startup terhambat, dalam hal ini Kementrian Pendidikan harus mampu "mengawinkan" kampus-kampus supaya bisa saling berkolaborasi.
  5. Tidak ada Trigger dari Kampus
    Goodwill itu penting, ketika kebijakan kampus dapat mentriger dosen, mahasiswa untuk bergerak membuat startup dipastikan banyak startup tumbuh, karena itu trigger sangat penting. Trigger bisa berupa kompetisi ataupun program lainnya.
  6. Tidak memulai merintis
    Tidak memulai untuk merintis akan membuat startup yang hadir tidak segera berwujud, jangan berfikir langsung seperti Gojek, RuangGuru atau yang lainnya, tetapi memulai sangat penting, tentu dengan roadmap startup yang tetap optimis.
  7. Ingin Menjadi ASN
    Banyak yang kuliah memang salah satunya ingin jadi ASN, keinginan untuk menjadi ASN tidak mengenal jurusan apa ataupun fakultas apa, keinginan ini biasanya tidak membuat seorang mahasiswa tertarik untuk merintis sebuah startup.

Berkembangnya startup didalam satu kampus memang bukan menjadi satu-satunya tolak ukur kemajuan satu kampus, banyak kampus yang tidak memiliki startup teknologi tapi mampu menciptakan SDM-SDM unggul yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik, semuanya tergantung kebijakan kampus masing-masing, tapi yang terpenting adalah kampus harus memiliki semangat inovasi, perkembangan yang berkelanjutan dan menjadi kampus yang unggul.

 


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Edukasi Lainnya
Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
Kamis, 20 Juni 2024 07:23 WIB
Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud
Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud adalah salah satu teori yang paling terkenal, akan tetapi juga salah satu teori yang paling kontroversial. Freud percaya kepribadian yang berkembang melalui serangkaian tahapan masa kanak-kanak di mana mencari kesenangan-energi dari id menjadi fokus pada area sensitif seksual tertentu.
Apa itu Merdeka Belajar?
Sabtu, 12 Agustus 2023 01:26 WIB
Apa itu Merdeka Belajar?
Merdeka belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
Membangkitkan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Ibu Melalui Rumah Mainan Anak
Minggu, 09 Juli 2023 09:23 WIB
Membangkitkan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Ibu Melalui Rumah Mainan Anak
Punahnya 11 bahasa daerah di Indonesia pada beberapa tahun terakhir seperti di ungkap Badan Bahasa pada tahun 2016 lalu menandakan betapa terseok-seongnya Bahasa daerah bersaing dengan banyak Bahasa yang hadir di Indonesia khususnya, kepunahan ini ibarat seleksi alam yang terjadi pada Bahasa
Pentingnya Mendaftarkan HAKI atas Karya Cipta Akademik di Era Digital Saat Ini
Senin, 08 Mei 2023 00:10 WIB
Pentingnya Mendaftarkan HAKI atas Karya Cipta Akademik di Era Digital Saat Ini
Karya cipta atau produk akademik saat ini sudah seharusnya segera didaftarkan paten maupun HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mengingat dalam dunia digital, plagiarisme, duplikasi ide dan gagasan bahkan pencurian ide hingga naskah sering terjadi. Lalu apa pentingnya?