Jemari ini masih begitu asiknya bermain dilayar smartphone yang menjalankan aplikasi Instagram, tak sengaja membaca update Instagram Teh Ghani Tsuraya ada info bahwasannya ada nonton bareng Assalamu’alaikum Beijing, sebuah film yang sedang ramai saya baca di social media. Film ini katanya bagus untuk ditonton karena diadopsi dari novel Asma Nadia, di Instagram dituliskan bahwa nonton bareng Gubernur Ahmad Heryawan digelar pukul 18.30 malam dan Siang bersama Asma Nadia pukul 14.45 WIB kalau tidak salah.
Waktu menunjukan pukul 13.00 Waktu Indonesia Bagian Cihanjuang, Bandung barat. Pertanyaan muncul, cukupkah untuk mengejar jam 14.45 sampai ke Cihampelas Walk? padahal feeling mengatakan bahwa Bandung macet banget dan ternyata memang iya. Sampai Ciwalk tepat Ashar berkumandang yang berarti telat, karena jam menunjukan pukul 15.20 WIB. Kami berangkat berdua dan meyakinkan diri untuk dapat tiket yang malam, beres sholat langsung menuju teather dan menanyakan tayangan pukul 19.00 WIB (sebelumnya lihat di internet). Betapa kecewanya karena tiket sudah habis terjual. Yaaah, akhirnya kami memilih pukul 17.00 WIB sambil berhitung jam keluarnya berapa karena bertepatan dengan waktu maghrib.
Sambil menunggu kami makan sejenak karena siang belum sempat makan, bisa disebut makan sorelah hehe. Disebelah kami sepertinya ada yang mau nonton bareng juga terlihat dari buku Asma Nadia yang sempat dikeluarkan dari tas nya. Ramai sekali rupaya, padahal ini film Indonesia lho.
“Pintu studio 6 telah dibuka, bagi penonton yang memiliki karcis dipersilahkan untuk memasuki ruang teather”, suara itu terdengar dan akhirnya masuk. Rupaya kami telat karena film sudah jalan beberapa menit, saya tidak tau menit keberapa yang pasti Asmara Nadia sedang bertengkar dengan Dewa dimalam sebelum rencana pernikahannya.
Beberapa waktu berjalan Credit title tayang menandakan film telah berakhir, dan dengan tulisan ini saya sampaikan untuk pembaca Jangan nonton Assalamu’alaikum Beijing jika anda sangat sensitif, karena film ini begitu mudah membuat kita untuk menangis, apalagi saat perjuangan Asmara dalam sakitnya.
Jangan nonton Assalamu’alaikum beijing..jika anda begitu mudah tertawa saat melihat sesuatu yang lucu, karena ternyata walaupun film ini tidak bergenre komedi tetapi menyajikan sajian yang membuat kita tertawa apalagi melihat akting dari Sekar dan Suaminya, sangat menghibur.
Jangan nonton Assalamu’alaikum Beijing jika anda tak sanggup menahan harunya melihat bagaimana perjuangan seorang Asmara dalam menemukan cinta sucinya, pun sebaliknya begitu perjuangan “Cung Cung” untuk menemukan cinta sejatinya.
Jangan nonton Assalamu’alaikum Beijing jika anda tak punya mimpi dan cita-cita, karena film ini mengajarkan bagaimana seseorang berjuang dalam mewujudkan apa yang sudah menjadi mimpi.
Jangan nonton Assalamu’alaikum Beijing jika anda tak sanggup untuk tidak ingin ke Beijing, asli..film ini menggambarkan bagaimana indahnya kota itu, sudut-sudut kota yang bersih saat berlatar perkotaan dan begitu indahnya saat berlatar alam.
Jangan nonton Assalamu’alaikum Beijing…jika anda tak punya uang untuk nonton yah…
Masih mau nonton? Rasain sendiri akibatnya…