Ada sedikit rasa kecewa, hari hari yang berjalan memakan detik yang berleburan…
Pernahkah kau merasakan setiap hari penuh dengan ujian? Ujian yang mengantarkanmu pada rasa marah yang tak bisa kau keluarkan…pada rasa kesal yang tak tercurahkan, pada rasa bosan yang tak dapat lagi kau ujarkan, bahkan pada rasa sakit yang tak bisa kau ungkapkan?
Sungguh, aku pernah mengalaminya…
Semua yang kurasa menjadi titik balik untuku, bertanya pada diriku sendiri. Dosa apa yang telah kulakukan hingga Allah terus memberi cobaan, ujian, peringatan atau apalah itu. Terus datang, memakan bak tangis yang ingin rasanya menjerit melawan. Kenapa ini? Ya Allah……..Ya Allah..?!! Apa mungkin, karena terlalu merasa benar hingga aku lupa akan lisan yang ku ucapkan, perbuatan yang kulakukan sebenarnya menjadi awalnya rasa ini, segala rasa yang akan menjadi penghapus dosa, katanya.
Ingin membahagiakan terkadang salah arti, sebenarnya tak begini tapi begitu. Tapi lagi lagi manusia itu punya sesuatu yang berbeda, aku tak mampu membuat ia menjadi apa yang aku inginkan, begitu pula merubah mereka menjadi apa yang kubayangkan. Berusaha menjadi “orang” yang baik saja masih banyak yang membenci apalagi jika aku memilih menjadi “orang” yang tidak baik.
Saat masalah terasa berat, ujian datang berkepanjangan, cacian, hinaan, fitnah, membuat hari itu tak memedulikan perasaan orang yang ku sayang, atau orang orang yang ada di sekitar, bahkan memedulikan diriku sendiri. Hanya ada masalah yang ingin kusalahkan, mengapa semua ini terjadi? kenapa oranglain terlihat bahagia dengan keadaanya? kenapa mereka bisa sesehat itu? seceria itu? mengapa itu tak terjadi denganku….!?? lagi lagi Allah mengujiku. Sesulit itukah menjadi seorang yang baik di mata Allah?
Berdiam diri adalah pilihan yang tepat pada waktu itu, dalam kegelapan menangis sendu mengadu pada yang Maha Mengendalikan, Allah.
Saat kasih sayang dari orang orang hebat tak dapat kurasa karena nafsuku, ada bentak, ada tangis, ada marah, saat itulah aku rasa aku hanya sendiri, mengharapkan orang orang yang telah meninggalkanku kembali yang nyatanya sudah berada di alam yang berbeda.
Tak tenang rasanya, sakit, karena tidak ada yang mengerti…. “Allah, mengapa engkau tidak menolongku ! Allah kenapa semuanya seperti ini! aku lelah ya Allah….. Aku mohon tolong aku ya Allah, Aku tau kau mendengarkanku, medengarkan hambaMu yang penuh dosa ini tapi mengapa kau tak menjawab apa yang ku pinta? Tolooooong aku ya Allah, aku sakit, aku lemah, aku kesal, aku kecewaaaa…… (saat itu terniang kata kata orang orang tersayang yang ku bentak ku acuhkan namun sedikitny ada kata yang mampu kudengar saat itu “Istigfar”) Tapi aku tak mau melakukannya, aku sedang marah aku tak mau mendengar kata siapapun, apapun itu.
Saat aku rasa mataku terasa sakit, lelah akan menangis sendiiri, hidayah(menurut bahasaku)itu datang… entah apa yang ku pikir saat itu rasanya gelap, diam dan hanya dapat ku ucap kata yang begitu menggetarkan, menenangkan, membuat aku serta merta menghentikan tangisku…..
LAILAHAILAULLAH.
Ada getaran yang menyingkap dalam rasa ini.. menghapus semua yang terasa gelap, LAILAHAILAULLAH “Tiada Tuhan selain Allah”
Duhai Allah, Tolonglah hamba dengan rahmatMu, perbaikilah urusan hamba semuanya, jangan biarkan sedetikpun Engkau tak mengurusku.
Kata-kata itu pamitan saat orang yang tersayang menghampiriku, sungguh aku rasa benar-benar dengan berucap itu berucap dzikir yang atas dasar kesadaranku, bukan perintah agama, atau orang orang tersayang di dekatku. Aku ingat dengan ini “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) Ku.”
{QS. Al-Baqoroh: 152}. Kekhawatirannya padaku hilang saat aku bisa tersenyum saat itu.
Aku tau, bisa jadi engkau lebih lelah, marah, bosan, kecewa,sakit dari apa yang kurasa, namun ada hal yang ingin ku sampaikan padamu
“Saat rasa itu datang.Janganlah, engkau merasa kecewa pada Rabbmu, tapi kecewalah pada dirimu sendiri yang tak mampu berdiri di atas takdirmu, bergeraklah, dekati Allah segera, mintalah selalu pertolonganNya karena sesungguhnya Allah lselalu bersamamu(wahai orang orang sabar)”