Kemampuan berbahasa selama ini dipahami ada 4 buah yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Namun, akhir-akhir ini ada kemampuan berbahasa dasar baru yang diperkenalkan yaitu memirsa
Pendidikan sangat berpengaruh terhadap sumber daya manusia, pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu formal dan nonformal. Dengan diadakanya pendidikan diusia dini diharapkan dapat membagun pengetahuan-pengetahuan sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan umum.
Dalam bahasa Indonesia reduplikasi merupakan mekanisme yang penting dalam pembentukan kata, di samping afiksasi, komposisi dan akronimisasi. Lalu, meskipun reduplikasi terutama adalah masalah morfologi, masalah pembentukan kata, tetapi tampaknya ada juga reduplikasi yang menyangkut masalah fonologi, masalah sintaksis dan morfologis
Kelas online yang mempertemukan antara pengajar dan siswa ini juga menciptakan bisnis baru yang memungkinkan untuk pengajar memperoleh pendapatan tambahan dari kelas yang dibuat, pendapatan tersebut didapat dari siswa yang membayar untuk mengikuti kelas setelah dipotong oleh biaya operasional penyelenggara
Jurnaslitik merupakan salah satu kegiatan pengantar informasi melalui media, baik media cetak maupun media Online yang saat ini. Media online lebih dominan pada saat ini karena kegiatan jurnalistik lebih cepat dalam memproses sebuah berita begitu juga para pembaca
Dalam buku Theories of Human Communication karangan Little John, dikatakan bahwa studi retorika sesungguhnya adalah bagian dari disiplin ilmu komunikasi. Mengapa? karena di dalam retorika terdapat penggunaan simbol-simbol yang dilakukan oleh manusia
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa. Kemampuan itu terlihat di dalam empat aspek keterampilan. Keempat aspek itu adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan mendengarkan dan membaca disebut kemampuan reseptif sedangkan kemampuan berbicara dan menulis dinamakan kemampuan produktif
Salah satu kegiatan yang ada dalam literasi tentunya membaca buku, membaca buku cenderung menjadi sebuah kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh siswa di Indonesia khususnya, hal ini disebabkan karena banyak faktor seperti kebiasaan orang Indonesia yang senang menonton dari pada membaca,
Kesulitan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia harus dapat disolusikan baik oleh guru pengampu maupun siswa itu sendiri, pendampingan yang cukup, pemberian motivasi yang tepat dan juga menggunakan banyak bantuan metode ataupun alat juga dapat membantu siswa keluar dari kesulitan menulis
Dalam dunia pendidikan peran evaluasi dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Pembelajaran dalam hal ini berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.Objek evaluasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terdiri dari kebahasaan, sastra, dan keterampilan berbahasa.Keterampilan berbahasa terdiri atas