Setiap pembelajaran yang dilakukan di sekolah baik tingkat dasar maupun menengah memiliki kesulitan-kesulitan tersendiri dalam diri siswa maupun dalam proses pembelajarannya. Kesulitan-kesulitan itu memang menjadi lumrah dan sebuah keniscayaan jika kesulitan-kesulitan itu tidak akan ada serta muncul dikarenakan dipengaruhi banyak faktor baik dari internal bagian-bagian yang terlibat seperti siswa dan guru, juga dipengaruhi faktor eksternal. Setiap pihak yang ada di dalamnya harus bersama-sama dan berkolaborasi untuk mencari solusi atas kesulitan yang dihadapi supaya tujuan akhir pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajaran bahasa Indonesia juga memiliki kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajarannya, salah satunya adalah kesulitan menulis. Padahal, menulis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa sebagai upaya untuk mendokumentasikan apa yang ada dalam pikiran dan benak siswa. Menulis juga merupakan proses yang kompleks, proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Tarigan (2012, hlm. 21) mendefinisikan menulis sebagai melukiskan lambang-lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun orang-orang lain yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis tersebut. Abdurrahman (2013, hlm.224) menyimpulkan bahwa Menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi. Menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis. Menulis dilakukan untuk keperluan mencatat dan komunikasi. Kesulitan menulis tidak hanya menimbulkan masalah bagi anak namun juga menimbulkan masalah bagi guru. Kesulitan dalam hal menulis terjadi pada 5-10% dari seluruh anak di dunia. Kesulitan menulis biasa disebut sebagai disgrafia, umumnya terjadi pada anak-anak pada awal-awal masuk sekolah, namun hal ini juga bisa terjadi pada siswa pada tingkat sekolah yang lebih tinggi dengan kadar kesulitan yang relatif lebih ringan.
Kesulitan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia harus dapat disolusikan baik oleh guru pengampu maupun siswa itu sendiri, pendampingan yang cukup, pemberian motivasi yang tepat dan juga menggunakan banyak bantuan metode ataupun alat juga dapat membantu siswa keluar dari kesulitan menulis khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam makalah ini, penyusun mencoba memaparkan dan menelaah lebih lanjut tentang salah satu kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu kesulitan menulis dan juga alternatif solusi berupa penggunaan alat bantu kartu ejaan yang dapat membantu siswa dalam kesulitannya untuk menuangkan pikiran ke dalam sebuah bentuk tulisan
Baca Full Text (PDF)