Profil Pelajar Pancasila, Wujud Nyata Usaha Penguatan Karakter Peserta Didik

Profil Pelajar Pancasila, Wujud Nyata Usaha Penguatan Karakter Peserta Didik

Oleh | Minggu, 07 Januari 2024 16:20 WIB | 11.085 Views 2024-01-07 16:20:45

Pengertian Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. 
Profil Pelajar Pancasila yaitu sebuah profil dan harapan masa depan tentang sosok karakter pelajar yang diinginkan oleh bangsa Indonesia melalui kebijakan pemerintah. Hal tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 yang mengamanatkan tentang visi dan misi pendidikan di Indonesia melalui Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yang terdiri dari : (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong- royong; (4) berkebinekaan global; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif semestinya.

Dengan enam dimensi tersebut pendidikan Indonesia mengarah pelajar dalam bernalar kritis, komperhensif, cinta tanah air serta bangga menjadi putra dan putri bangsa Indonesia. Dengan kata lain, karakteristik Pelajar Indonesia adalah pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai sesuai norma-norma Pancasila. Strategi penerapan Profil Pelajar Pancasila bagi siswa juga diharapkan dapat mengurangi kasus negatif atau perilaku menyimpang siswa di sekolah ataupun masyarakat.

Melalui aksi P5 dapat menguatkan dimensi karakter Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik terutama beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif.

Kegunaan Profil Pelajar Pancasila

  1. Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan
  2. Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia
  3. Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan

Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yang mencakup berbagai elemen.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME

Dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mengajarkan peserta didik untuk memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan. Elemen-elemen utama dalam dimensi ini mencakup akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).

 

2. Berkebinekaan Global

Berkebinekaan Global mengajarkan pentingnya mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitas Indonesia, sambil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Kemampuan komunikasi interkultural dan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan menjadi elemen penting dalam dimensi ini.

Pelajar Pancasila mengenal dan mencintai budaya dan negaranya (nasionalisme), menghargai budaya lain, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya. Mereka juga melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaannya, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya untuk mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berkelanjutan.

 

3. Mandiri

Mandiri mengajarkan peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri, bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri menjadi elemen kunci dalam dimensi ini.

Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.

 

4. Bergotong royong

Bergotong royong mengajarkan peserta didik tentang pentingnya kemampuan bergotong-royong dan kolaborasi dengan sesama. Kemampuan untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain menjadi elemen-elemen dalam dimensi ini.

Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kepada bangsa dan negara, sehingga dapat berbagi kepada sesama.

 

5.  Bernalar kritis

Bernalar kritis, yang mengajarkan peserta didik untuk secara objektif memproses informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan berbagai informasi secara akurat. Memperoleh dan memproses informasi, menganalisis penalaran, merefleksikan pemikiran dan proses berpikir, serta mengambil keputusan adalah elemen-elemen dalam dimensi ini.

6. Kreatif

Kreatif mengajarkan peserta didik untuk memiliki kemampuan berkreasi dan menghasilkan karya orisinal, bermakna, dan bermanfaat. Menghasilkan gagasan orisinal serta karya dan tindakan yang orisinal menjadi elemen penting dalam dimensi ini.

Hubungan Profil Pelajar Pancasila dengan Kualitas Pendidikan

Profil pelajar Pancasila merujuk pada karakteristik atau sifat-sifat yang diharapkan dimiliki oleh pelajar dalam konteks nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia. Kualitas pendidikan, di sisi lain, mencakup berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar, tumbuh, dan berkembang secara holistik.

Ada beberapa keterkaitan antara profil pelajar Pancasila dan kualitas pendidikan:

  1. Karakter dan Moralitas
    Profil pelajar Pancasila menekankan pentingnya moralitas, etika, serta karakter yang kuat. Kualitas pendidikan yang baik tidak hanya terfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter yang baik pada siswa. Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial akan membentuk siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli terhadap lingkungan, dan beretika baik.

  2. Kebinekaan dan Toleransi
    Pancasila menggarisbawahi prinsip kebinekaan dan toleransi. Kualitas pendidikan yang mempromosikan pemahaman yang mendalam tentang keberagaman budaya, agama, dan suku akan membentuk siswa yang mampu menghargai perbedaan, serta memiliki sikap inklusif dan toleran terhadap orang lain.

  3. Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
    Profil pelajar Pancasila mencakup aspek kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat. Kualitas pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai tersebut akan membantu siswa mengembangkan kedisiplinan dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap tugas serta tindakan mereka.

  4. Kepemimpinan dan Kemandirian
    Pancasila menekankan pembentukan kepemimpinan yang bijaksana dan kemandirian. Kualitas pendidikan yang baik akan membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, inisiatif, serta kemandirian yang diperlukan untuk menjadi individu yang mampu berperan aktif dalam masyarakat.

Dengan memperkuat profil pelajar Pancasila, sistem pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang mempromosikan nilai-nilai yang berkualitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Pendekatan pendidikan yang mencakup aspek moral, karakter, keterampilan sosial, serta kecerdasan akademis akan berkontribusi pada pembentukan individu yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat.

Tantangan Impelementasi Program Profil Pelajar Pancasila

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan program profil pelajar Pancasila di lingkungan pendidikan dapat meliputi:

  1. Kesesuaian Nilai dengan Realitas Sosial
    Nilai-nilai Pancasila mungkin tidak selalu secara langsung mencerminkan atau cocok dengan realitas sosial yang ada di lingkungan pendidikan. Mengajarkan dan mendorong siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, dan toleransi dalam situasi yang mungkin kontradiktif dengan nilai-nilai tersebut bisa menjadi tantangan.

  2. Pemahaman dan Implementasi Guru
    Guru perlu memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam kurikulum serta kegiatan pembelajaran sehari-hari. Tantangannya adalah bagaimana menyampaikan nilai-nilai ini secara efektif kepada siswa dan menginspirasi mereka untuk mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Kesesuaian dengan Kebutuhan Individual
    Setiap siswa memiliki latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang berbeda. Tantangannya adalah bagaimana menciptakan program profil pelajar Pancasila yang dapat diadaptasi dan relevan bagi beragam kebutuhan dan latar belakang siswa.

  4. Konsistensi Implementasi di Berbagai Institusi Pendidikan
    Konsistensi dalam menerapkan program profil pelajar Pancasila dari satu institusi pendidikan ke institusi lainnya merupakan tantangan. Hal ini karena setiap institusi memiliki kebijakan, pendekatan, dan keadaan yang berbeda.

  5. Evaluasi dan Pengukuran Keberhasilan
    Mengukur keberhasilan dari implementasi profil pelajar Pancasila juga merupakan tantangan. Bagaimana cara mengukur pencapaian siswa dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara obyektif dan efektif adalah pertanyaan yang perlu dijawab.

  6. Keterbatasan Sumber Daya
    Kurangnya sumber daya, baik itu sumber daya manusia yang memahami dan mampu mengimplementasikan program ini dengan baik, maupun sumber daya fisik dan keuangan, bisa menjadi tantangan dalam menerapkan program profil pelajar Pancasila secara menyeluruh.

  7. Perubahan Nilai dalam Masyarakat
    Nilai-nilai dalam masyarakat bisa berubah seiring waktu. Tantangannya adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat tetap relevan dan diadopsi oleh generasi muda yang hidup dalam konteks perubahan sosial yang dinamis.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kerjasama yang kuat antara guru, institusi pendidikan, orang tua, serta pemerintah untuk mendukung dan memastikan implementasi yang efektif dari program profil pelajar Pancasila guna membentuk generasi yang memiliki karakter yang kuat dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Institusi Pendidikan dalam Profil Pelajar Pancasila

Institusi pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk profil pelajar Pancasila dengan menjadi landasan utama dalam penanaman nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda. Guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peran besar dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada siswa melalui metode pengajaran yang kreatif dan interaktif. Dengan menyisipkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, toleransi, gotong royong, dan semangat persatuan dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, institusi pendidikan dapat membangun kesadaran dan pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai tersebut. Selain itu, pembentukan karakter siswa juga dilakukan melalui pengalaman langsung dalam kegiatan sosial, kesenian, dan kegiatan kemanusiaan di mana siswa diberi kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat pemahaman mereka terhadap pentingnya nilai-nilai tersebut dalam konteks praktis.

Lebih dari sekadar menyampaikan pengetahuan, institusi pendidikan juga memiliki peran signifikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sikap, perilaku, dan kepribadian siswa. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, institusi pendidikan dapat membantu siswa mengembangkan sikap toleransi, keberagaman, dan kemandirian yang tercermin dari nilai-nilai Pancasila. Melalui kemitraan dengan orang tua, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, institusi pendidikan dapat memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan siswa di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, memberikan landasan yang kokoh bagi pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila bagi generasi penerus bangsa.



Referensi / Daftar Pustaka


Widya, R., & Salma Rozana, R. E. P. (2023). Penguatan Profil Pelajar Pancasila. PT. Son Pedia.

Kemdikbudristek RI. (2020). Profil Pelajar Pancasila. https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/profil-pelajar-pancasila/pengertian/ diakses 7 Januari 2024.

Ulandari, S., & Rapita, D. D. (2023). Implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila sebagai upaya menguatkan karakter peserta didik. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 8(2), 116-132.

 

Sitasi/Citation/Jadikan Daftar Pustaka Artikel Ini:
Azzahra, I.S.S. (2024).Profil Pelajar Pancasila, Wujud Nyata Usaha Penguatan Karakter Peserta Didik . Pustaka, pp.34. Retrieved from https://www.salamahazzahra.com/pustaka/pendidikan-dan-keguruan/34/profil-pelajar-pancasila-wujud-nyata-usaha-penguatan-karakter-peserta-didik/

Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Pendidikan dan Keguruan Lainnya
Hakikat Isu-Isu Global dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Minggu, 11 September 2022 19:53 WIB
Hakikat Isu-Isu Global dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Menurut Regester dan Larkin (2003), mengatakan bahwa sebuah isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek koorporat dengan harapan-harapan para stakeholder (p. 42). Sementara Albrow (dalam Yaya, 1996) berpendapat bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses dimana manusia di bumi ini (dimasukkan) diinkoparasikan ke dalam masyarakat dunia tunggal yakni masyarakat global
Pembelajaran di Kelas dengan Pendekatan Kontekstual
Sabtu, 03 September 2022 07:39 WIB
Pembelajaran di Kelas dengan Pendekatan Kontekstual
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang yang merujuk pada pandang kita terhadap proses pembelajaran