Hai cahaya di balik jendela,
Ku lihat sinarmu begitu menderang mengusik sepiku,
Ku buka perlahan di balik renda gading yang tengah tua
Saat itu ku buka jemariku untuk menari dengan hatiku
Ada cinta, yang sedang aku rasa
sedang bulir bulir bening di sudut mata
Menemaniku menggugah jiwa dan rapuhnya raga
Jelas, karena cinta soal seberapa pandai engkau menghapus air mata
Bahkan, aku tak ingin menghilangkannya
Biarkan aku terjebak dalam bayangku memeluk erat tubuhmu
Engkau yang akan datang saat waktunya telah terbilang
Menghampiri kesepianku yang telah mengabu
Takdir yang Kau beri benar menguji hatiku
Rasa menyesakkan kehilangan ini
Tangis yang Kau beri membuka mataku
Bahwa cinta yang sebenar benar cinta hanya ada satu,
Karena kehilangan ini, ku mampu mendekat kepada-Mu