Hukum Repetisi Dalam Berbahasa

Hukum Repetisi Dalam Berbahasa

Oleh | Sabtu, 08 September 2018 22:00 WIB | 4.041 Views

Pada dasarnya, setiap manusia yang berbahasa akan selalu mengulang apa yang diucapkannya, baik ketika bertemu dengan orang baru atau juga memang orang itu menganggap bahwa kalimat yang pernah diucapkannya terdahulu harus diulang kembali. Inilah yang disebut sebagai repetisi yang merupakan terjemah yang dibakukan dari kata repetition dalam bahasa Inggris.

Pengulangan atau repetisi dalam bahasa banyak dilakukan untuk maksud tertentu, namun perlu dipahami bahwa hukum repetisi bila dibandingkan dengan hukum-hukum fisika misalkan mempunyai formula tertentu. Misalnya, hukum kekelakan energi mengatakan bahwa enegri tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan, begitu pula hukum repetisi bisa mempunyai arti semakin diulang semakin menjadi.

Repetisi untuk penegasan
Masih ingat apa yang diucapkan Rosulullah saat akhir hayatnya? Ummati..Ummati..Ummati.. atau bila diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah ummatku, ummatku, ummatku. Diulang tiga kali, hal ini menandakan bahwa ada sebuah maksud yang terpendam dalam pengulangan 3 kata yang diucapkan Rosulullah yaitu kekhwatiran yang sangat akan umatnya, apakah akan terus taat atau justru semakin ingkar (ada pendapat cerita ini fiktif, namun bukan kemampuan saya untuk membahasnya). Hal yang sama dilakukan oleh Rosulullah saat ditanya siapakah yang paling harus dihormati, jawabnya adalah Ibu, Ibu, Ibu, baru bapakmu. Ini juga menunjukan bahwa ada penegasan dalam pengulangan 3 kata Ibu.

Para pembicara profesional ketika menyampaikan pesannya, repetisi sering dilakukan, selain untuk menegaskan pernyataannya, repetisi juga bermanfaat untuk mengajak pendengar untuk mengingat. Jangan heran bila saat kita belajar di sekolah dasar dulu guru sering mengulang pertanyaan untuk memacu anak mengingat jawaban itu.

Hukum Repetisi dalam Bahasa

Kembali lagi kepada hukum repetisi yang menyatakan bahwa semakin diulang semakin menjadi menandakan bahwa dalam belajar bahasa, pengulangan itu perlu, dalam bahasa apapun, pengulangan dalam hal ini bukan hanya bicara tentang sebuah kalimat yang diucap berulang, melainkan sebuah teknik supaya lebih mudah mempelajari bahasa, salah satunya adalah berlatih, karena inti dari berlatih adalah pengulangan.

Bahasa sunda memaknai hukum repetisi ada dalam pribahasa, cikaracak ninggang batu laun laun jadi legok yang artinya air menetes mengenai batu secara berulang akan menimbulkan batu menjadi berlubang. Pribahasa ini memiliki arti bahwa sebuah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang walaupun itu kecil maka akan memiliki dampak yang luar biasa. Dalam bahasa jawa misalkan, witeng tresno jalaran soko kulino, sering ketemu lama-lama jadi cinta. Atau dalam bahasa betawi dikatakan bise lantaran biase yang memiliki makna yang sama.

Jadi, dalam berbahasa, hukum repetisi sangat diperlukan, termasuk dalam bahasa Indonesia, mustahil seseorang pandai berbicara dengan baik dengan menggunakan bahasa Indonesia bila ia tidak mengulangnya di tempat lain atau setidaknya melakukannya dirumah, mustahil seseorang bisa menulis cerita yang indah tanpa diawali oleh puluhan atau bahkan ratusan kali ia menulis cerita.

Inti dari hukum repetisi dalam bahasa adalah seringlah berlatih "berbahasa" untuk menjadi orang yang benar-benar mencintai bahasa itu sendiri. Kecintaan sering muncul karena seringnya berinteraksi dengan yang dicintainya, berbahasa Indonesialah sering sering, pelajarilah sering-sering hingga cinta akan bahasa Indonesia akan tumbuh.


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Sudut Pandang Lainnya
Pergantian Presiden Ada Kemungkinan Ganti Menteri, Akankah Kurikulum Pendidikan Juga Berganti?
Kamis, 04 Juli 2024 21:41 WIB
Pergantian Presiden Ada Kemungkinan Ganti Menteri, Akankah Kurikulum Pendidikan Juga Berganti?
Pergantian kepemimpinan di tingkat nasional selalu membawa dinamika baru dalam pemerintahan, tidak terkecuali di Indonesia. Setiap kali presiden baru terpilih, sering kali terjadi perubahan susunan kabinet, termasuk posisi menteri-menteri strategis seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kuatnya Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional, Sekuat Negaranya
Jum'at, 29 Juli 2022 07:54 WIB
Kuatnya Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional, Sekuat Negaranya
Mau tidak mau, suka tidak suka, pernyataan bahwa, kuatnya sebuah negara sangat dipengaruhi oleh kedigdayaan negara asal bahasa itu sendiri. Ibaratnya, seseorang yang suka terhadap lawan jenis, maka ia akan sekuat tenaga mempelajarinya, termasuk bahasa yang dia gunakan.
Wattpad yang Semakin Digandrungi Generasi Kini, Apa Sebabnya?
Selasa, 29 Maret 2022 08:22 WIB
Wattpad yang Semakin Digandrungi Generasi Kini, Apa Sebabnya?
Sepertinya Wattpad makin populer saja di Indonesia, platform yang dikenal di Indonesia dengan kumpulan karya cerpen maupun jenis tulisan lainnya ini saat ini menempati satu dari sekian website dan aplikasi yang banyak digunakan oleh generasi Z, kenapa ya?
Mahasiswa dan Dosen Tak Ingin Lagi Tatap Muka?
Selasa, 20 April 2021 22:28 WIB
Mahasiswa dan Dosen Tak Ingin Lagi Tatap Muka?
Mendengar kabar hasil survey Universitas Indonesia terkait perkuliahan tatap muka atau daring? hasilnya memang cukup membuat gaduh sosial media, karena bila dilihat dari keseluruhan hasil survey ternyata baik mahasiswa maupun dosen lebih suka pembelajaran daring daripada pembelajaran tatap muka. Bagaimana yah?