Banyak Poster Lucu Saat Demo Mahasiswa, Ini Pandangan Saya

Banyak Poster Lucu Saat Demo Mahasiswa, Ini Pandangan Saya

Oleh | Kamis, 03 Oktober 2019 13:57 WIB | 4.326 Views

Ada yang unik dari ramainya pemberitaan demo mahasiswa beberapa waktu kebelakang, sebagai orang yang bahasa, saya berusaha mencermati fenomena ini. Hal ini karena terbilang baru untuk aktifitas demo yang di tahun-tahun kebelakang posternya begitu sangat keras dan secara spesifik menuliskan tuntutan. Namun yang terjadi hari-hari ini justru poster-poster terbilang lucu, tidak sesuai juga dengan kaidah bahasa :) dan juga sangat menarik perhatian.

Bahasa demonstrasi memang tidak bisa dipaksakan menggunakan bahasa yang baik dan benar, maklum saja, namanya juga demonstrasi, mereka sedang sayang ke negeranya, mereka sedang menujukan betapa sayangnya untuk tanah air yang dicintai. Lalu kenapa fenomena ini bisa terjadi?

Pertama, menurut saya ini bicara tentang generasi. Generasi yang demo sekarang ini adalah generasi yang update dengan teknologi dan saya meyakini mereka adalah pengguna social media. Bahkan bisa jadi, mereka hadir di titik-titik demonstrasi karena ajakan dari media sosial. Generasi ini punya karakter dalam bahasa, mereka suka yang simpel-simple, lucu dan mudah diterima. Bahasa yang demikian sangat mudah kita temukan di meme ataupun postingan pendek di media sosial.

Kedua, demo dengan menggunakan poster-poster lucu akan membuat media mainstream meliput mereka dari sudut pandang yang berbeda, hal ini tentu yang sangat mereka inginkan, demo itu eksistensi, dan muncul di media adalah salah satu bentuk eksistensi, walaupun hanya diliput tentang poster-poster yang lucu.

Ketiga, ikut dan saling mengikut, saya bisa bilang begitu kembali lagi karena peran media yang mendistribusikan informasi ini, sehingga demo-demo ditempat lain cenderung mengikuti daerah lain yang lebih dulu eksis dalam urusan poster.

Keempat, membumikan status sosial media, seperti yang saya bilang tadi, bahasa poster mereka seperti bahasa status, bahasa tweet, bahasa postingan, bahasa poster, bahkan tidak sedikit di poster mereka yang ditambahkan hastag.

Kelima, bahasa poster belakangan ini selain menyuarakan tuntutan, mereka juga menyelipkan hal-hal yang sedang trending saat ini, misalnya dihubungkan dengan trending lagu "Salah apa aku, aku yang merasukimu" atau peristiwa-peristiwa trending lainnya.

Bila bicara kreatifitas hal ini adalah bentuk dari kreatifitas, tentu tidak bisa dinilai apakah sesuai dengan bahasa yang baik atau tidak. Saya berharap di antara poster-poster lucu itu ada yang berbentuk pantun, berbentuk puisi atau karya-karya sastra lainnya. Tentu bisa dibuat lucu dan menarik juga. 


Baca Full Text (PDF) Diary Siti Salamah Azzahra






Sudut Pandang Lainnya
Kuatnya Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional, Sekuat Negaranya
Jum'at, 29 Juli 2022 07:54 WIB
Kuatnya Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional, Sekuat Negaranya
Mau tidak mau, suka tidak suka, pernyataan bahwa, kuatnya sebuah negara sangat dipengaruhi oleh kedigdayaan negara asal bahasa itu sendiri. Ibaratnya, seseorang yang suka terhadap lawan jenis, maka ia akan sekuat tenaga mempelajarinya, termasuk bahasa yang dia gunakan.
Wattpad yang Semakin Digandrungi Generasi Kini, Apa Sebabnya?
Selasa, 29 Maret 2022 08:22 WIB
Wattpad yang Semakin Digandrungi Generasi Kini, Apa Sebabnya?
Sepertinya Wattpad makin populer saja di Indonesia, platform yang dikenal di Indonesia dengan kumpulan karya cerpen maupun jenis tulisan lainnya ini saat ini menempati satu dari sekian website dan aplikasi yang banyak digunakan oleh generasi Z, kenapa ya?
Mahasiswa dan Dosen Tak Ingin Lagi Tatap Muka?
Selasa, 20 April 2021 22:28 WIB
Mahasiswa dan Dosen Tak Ingin Lagi Tatap Muka?
Mendengar kabar hasil survey Universitas Indonesia terkait perkuliahan tatap muka atau daring? hasilnya memang cukup membuat gaduh sosial media, karena bila dilihat dari keseluruhan hasil survey ternyata baik mahasiswa maupun dosen lebih suka pembelajaran daring daripada pembelajaran tatap muka. Bagaimana yah?
Jurnalistik Kekinian Ala Narasi TV
Kamis, 29 Oktober 2020 22:11 WIB
Jurnalistik Kekinian Ala Narasi TV
Mata saya setidaknya fokus sekitar sembilan menit ketika menonton video yang berjudul 62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah yang diunggah oleh akun Youtube Narasi Newsroom, saya sangat takjub, dalam hati saya berucap, mungkin inilah contoh kolaborasi antara Jurnalistik, Bahasa dan Teknologi.