Siapapun pasti sedih dengan mewabahnya virus corona, hampir semua sendi kehidupan terpukul dengan adanya wabah ini, bagaimana tidak, banyak aktivitas yang harus benar-benar dibatasi bahkan dihentikan, demi menekan penyebaran virus yang bernama resmi Covid-19 ini. Semua bergerak, berusaha untuk berperan. Lalu bagaimana bahasa Indonesia ditengah wabah corona ini?
Sebagai insan yang bergelut dalam bidang bahasa dan pendidikan, saya sangat mengapresiasi semua pihak yang terus berperan aktif untuk membuat berbagai informasi tentang virus corona ini, terkhusus untuk pihak-pihak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan penggunaan istilah-istilah berbahasa Indonesia.
Pertama, saya sangat senang dengan penggunakan kependekan Pikobar yang merupakan kependekan dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat. Namanya enak terdengar, bahkan dijadikan subdomain di website Pemprov Jabar yang beralamat di pikobar.jabarprov.go.id, sebagai pusat informasi. Walaupun sedikit dipaksakan dan tidak benar-benar menggunakan kaidah dalam membuat sebuah kependekan atau singkatan, namun upaya ini membuat senang kami para penggiat bahasa Indonesia.
Kedua, penggunaan beberapa singkatan dalam memberikan status terhadap orang yang terserang virus corona ini juga sangatlah relevan dan tepat, walaupun beberapa lebih memilih kata suspect ketimbang menggunakan kata ODP (Orang Dalam Pengawasan). Seperti kita ketahui bersama, beberapa istilah berbahasa Indonesia resmi digunakan dalam penanganan wabah Corona ini seperti:
ODP adalah orang dalam pemantauan, biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, tetapi tidak ada kontak erat dengan penderita positif. Orang dengan status ODP biasanya tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi akan diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi membaik. Penggunaan kata pemantauan bila dibandingkan dengan kata pengawasan sangat tepat sekali, apalagi bila dilihat tingkatnya.
Wabah yang berjangkit serempak dimana man, meliputi geografi yang luas, setara dengan taraf internasional.
Istilah-istilah bahasa Indonesia diatas memang dalam kenyataanya "bertarung" dengan istilah asing di Masyarakat, tapi nyatanya kita masih bisa menggunakan istilah berbahasa Indonesia, walaupun membutuhkan edukasi yang tidak mudah.
Siapapun tentu berharap kita semua, baik di Indonesia maupun diseluruh dunia supaya wabah corona ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas seperti biasa, tanpa ada rasa khawatir. Aamiin.