Wattpad adalah layanan situs web dan aplikasi telepon pintar asal Toronto, Kanada, yang memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk artikel, cerita pendek, novel, puisi, atau sejenisnya. Wattpad diluncurkan pada tahun 2006 oleh Allen Lau dan Ivan Yuen.
Sepertinya Wattpad makin populer saja di Indonesia, platform yang dikenal di Indonesia dengan kumpulan karya cerpen maupun jenis tulisan lainnya ini saat ini menempati satu dari sekian website dan aplikasi yang banyak digunakan oleh generasi Z, kenapa ya? saya melihat setidaknya ada 5 sebab kenapa Wattpad makin digandrungi oleh pembaca Indonesia.
Yang pertama, mau tidak mau, bisa dibilang whatpad adalah perintis platform yang menyediakan bacaan menarik untuk generasi saat ini, dengan penyajian yang menarik, pemilihan platform web dan mobile juga mempengaruhi kemudahan membaca.
Kedua, makin banyak penulis keren yang nyemplung di Wattpad , alhasil banyak tulisan baik cerita pendek atau jenis tulisan lainnya yang semakin menarik untuk dibaca, orang semakin terpukau setiap membaca bab demi babnya, apalagi sebagian penulis menyajikan babnya tidak secara langsung disampaikan, ibarat part ataupun episode dalam sebuah series sehingga menambah rasa penasaran dari pembaca.
Ketiga, Wattpad bekerjasama secara langsung dengan produsen film sehingga tidak sedikit cerita yang ada di Wattpad diangkat dalam sebuah film, sebuah series. Kehadiran Televisi On Demand Online atau Aplikasi Streaming seperti Vidio kalau di Indonesia yang mulai banyak digunakan masyarakat menambah penasaran akan Whatpad, jadi semacam simbiosis mutualisme antara Wattpad dan TV Online. Semakin banyaknya karya Wattpad yang difilmkan juga memacu penulis untuk terus memperbanyak karyanya di Wattpad.
Keempat, selain bekerjasama dengan TV online, Wattpad juga bekerjasama dengan publisher buku sehingga tidak sedikit buku yang dibuat memang hasil cetakan dari versi onlinenya Wattpad , dan ini memiliki pasar tersendiri dan menghadirkan simbiosis mutualisme kembali diantara keduanya.
Kelima, ini yang menjadi pamungkas. Anak generasi Z salah satu generasi yang lebih senang membaca di platform digital ketimbang buku novel atau kumpulan cerpen yang cukup tebal, mereka seolah membawa ribuan novel atau cerpen hanya dalam satu device yang bisa mereka bawa kemana-mana.
Setiap generasi memang ada cara tersendiri untuk menikmati sebuah karya sastra, tak bisa pula memaksa mereka membaca cerpen dikoran, atau membaca novel di buku novel, kita yang bisa jadi harus masuk di dunia, dimana mereka berada.